EDITORIAL///

Otosia.com Busi racing memang dikenal memiliki performa tinggi. Tapi, salah pengaplikasian busi ini malah berisiko membuat kantong bolong atau pengggunaan yang sia-sia.

Busi racing mampu bertahan dalam kondisi ekstrem seperti untuk motor yang digunakan berakselerasi secara terus-menerus, rpm selalu tinggi dan kecepatan maksimum. Makanya busi ini cocok untuk balap.

Karena digunakan untuk kondisi berat, busi racing memiliki jenis material dan elektroda berbeda.

Bisa Dipakai Harian, Tapi...

Misalnya, material yang dipakai berasal dari logam platinum dan iridium, elektroda berdiameter kecil untuk memercikkan api lebih mudah dan meningkatkan daya pengapian, serta bentuk insulator khusus guna peningkatan respon akselerasi.

Menurut Diko Oktaviano, Technical Support Busi Indonesia, busi racing sebenarnya masih masih bisa dipakai harian. Namun harus memenuhi syarat tertentu.

"Selama kondisi ruang engine sudah mengalami modifikasi minimal untuk layak dikatakan sebagai engine racing," ujar Diko.

Sulit Langsam

Akan tetapi bila mesin masih dalam kondisi standar, maka menurutnya, tarikan akan terasa beda, terlebih lagi pada saat suhu engine sudah masuk level temperatur optimum.

Sisi lainnya, mesin akan sulit langsam apabila kondisi kendaraan idle atau pada saat awal bekerja.

Jika dipaksakan, lanjut Diko, akan menimbulkan efek yang kurang baik terhadap mesin. Dengan karakteristik busi balap yang didesain untuk penggunaan yang sangat ekstrem, dalam penggunaan pada mesin biasa dapat menyebabkan deposit karbon berlebih hingga misfiring.

 

Pemicu Carbon Fouling

"Carbon fouling atau kerak akan cepat muncul juga karena busi bekerja di bawah kondisi kerja yang optimal," tambahnya.

Di samping itu, komponen yang terkait pengapian akan mengalami kerja yang kurang maksimal karena kebutuhan busi racing menuntut asupan listrik yang lebih besar.

"Hal ini diperparah apabila mesin sering digunakan untuk jarak dekat dengan ritme stop & go," beber Diko.

Efek Samping Lainnya

Peringatan serupa turut dijelaskan oleh Suzuki Indonesia. Dalam situs resmi mereka, Suzuki menyebut bahwa memang ada efek buruk bila memaksakan pemakaian busi racing.

  1. Busi racing sudah dilengkapi dengan spesifikasi resistor yang lebih. Akibatnya, jika digunakan dalam motor harian, mesin akan sulit dinyalakan karena perbedaan sistem kelistrikan.
  2. Busi racing khusus digunakan untuk kompresi tinggi. Jika digunakan dalam motor harian, efeknya akan menyebabkan gagal pembakaran dan menimbulkan kerak.
  3. Dalam putaran tinggi, mesin motor akan terasa nyaman, tapi saat digunakan dalam putaran rendah, motor justru akan terasa brebet.
  4. Kinerja mesin akan terganggu, dan berpotensi menyebabkan kerusakan mesin, posisi pembakaran yang tidak terpusat.

Rekomendasi Busi untuk Harian

Ketimbang busi racing, alternatif lain yang sangat mendukung untuk keperluan harian ialah iridium. Setidaknya busi ini punya performa yang unggul dan tetap enak menyesuaikan mesin standar.

"Sama seperti kebanyakan busi balap terbaru NGK, ujung elektroda pusatnya terbuat dari logam mulia Iridium, yang memiliki titik leleh yang tinggi dan konduktivitas listrik yang luar biasa," terang Diko lagi.

"Elektroda pusat busi Iridium IX berdiameter 0.6 mm yang mampu menciptakan percikan listrik lebih fokus untuk menghasilkan efek pertumbuhan api yang cepat membesar, sehingga menghasilkan ledakan energi yang lebih tinggi," imbuhnya menjelaskan.

 

Sumber : https://www.otosia.com/berita/read/5012495/niat-upgrade-performa-berujung-sirna-gara-gara-busi-racing-untuk-harian

NEXT STORIES///
NGK Logo

Jl. Raya Jakarta - Bogor Km 26,6 Jakarta 13740. INDONESIA
Tel: +62 21 8710974
E: marketing@ngkbusi.com

Copyright © 2025 PT. Niterra Mobility Indonesia. All rights reserved.

JOIN OUR SOCIAL MEDIA CONVERSATION